Yehezkiel 18:1-4
Setiap manusia bertanggung jawab atas dirinya
18:1 1 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku:
18:2 "Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini
2 di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?
18:3 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran
ini lagi di Israel.
18:4 Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa,
itu yang harus mati.
Yehezkiel 18:14-17
18:14 Sesungguhnya, kalau ia melahirkan seorang anak dan anak ini melihat segala dosa yang dilakukan ayahnya, tetapi menginsafi hal itu, sehingga tidak melakukan seperti itu:
18:15 ia tidak makan daging persembahan di atas gunung
dan tidak melihat kepada berhala-berhala
kaum Israel, tidak mencemari isteri sesamanya,
18:16 tidak menindas orang lain, tidak mau meminta gadai, tidak merampas apa-apa, memberi makan orang lapar,
memberi pakaian kepada orang telanjang,
18:17 menjauhkan diri dari kecurangan, tidak mengambil bunga uang atau riba, melakukan peraturan-Ku
dan hidup menurut ketetapan-Ku--orang yang demikian tidak akan mati karena kesalahan ayahnya, ia pasti hidup.
1 Full Life: ADA APA DENGAN KAMU?
Nas : Yeh 18:1-32
Rupanya banyak orang Yahudi percaya bahwa mereka dihukum karena
dosa-dosa para leluhur dan karena itu Allah tidak adil; mereka tidak sadar
bahwa dosa-dosa mereka sendiri lebih parah daripada dosa para leluhur itu.
Pasal ini mengajarkan kebenaran dasar bahwa setiap orang bertanggung jawab
kepada Allah atas hidupnya sendiri, dan bahwa setiap orang yang
terus-menerus berbuat dosa akan mati secara rohani dan menderita hukuman
kekal.
2 Full Life: KATA SINDIRAN INI.
Nas : Yeh 18:2-4
Kata sindiran ini mungkin berdasarkan pada Kel 20:5 dan
Ul 5:9, yang keduanya mengajarkan bahwa anak-anak terpengaruh oleh
dosa-dosa orang-tuanya; akan tetapi, Yehezkiel menjelaskan bahwa nas-nas
ini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan bahwa anak-anak akan dihukum karena
dosa orang-tua. Semua orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri dan
ketidaksediaanya sendiri untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat
dan menjalankan hidup yang benar (lih. ayat Yeh 18:4). Rasul Paulus
menyatakan kembali prinsip ini dengan mengatakan, "Sebab upah dosa ialah
maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita" (Rom 6:23).